Berpacaran, perlukah ?. Berpacaran adalah momen perkenalan antara dua jenis manusia cowok dan cewek masuk dalam tahap mencari kecocokan satu dan yang lainnya untuk menuju ke jenjang pernikahan.
Tujuan berpacaran seharusnya memang untuk hal yang positif yakni mendapatkan kecocokan dalam banyak hal sehingga saat menikah nanti dapat terbentuk keluarga yang mawaddah warrohmah. Namun ternyata berpacaran tidak selalu menjadi hal yang positif ini tergantung dari komitmen masing-masing pribadi yang menjalaninya. Oleh karenanya ada yang mengatakan berpacaran itu penting dan ada juga berpacaran itu tidak penting dan lebih memilih menikah tanpa harus berpacaran.
Lantas apa saja alasan masing-masing atas pilihan mereka ini? Yuk kita simak bareng.
Seorang kekasih melebihi kekuatan Cappucino yang kita seduh pada pagi hari, ia akan menjadikan kita terjaga dan membuat semangat menjalani aktivitas sepanjang hari.
Hal-hal remeh dan tingkahnya yang lucu dapat membuat perasaan kita bahagia. Dan masih banyak lagi momen-momen indah yang hanya kita dapatkan dan rasakan saat kita masih berpacaran dengan kekasih kita.
Pasangan yang telah menikah biasanya sudah tidak lagi romantis atau tidak seromantis dulu saat masih dalam status berpacaran. Oleh sebab itulah mereka yang setuju dengan berpacaran sebelum menikah sangat menyayangkan bila momen-momen ini terlewati gara-gara memilih untuk menikah secara langsung tanpa pacaran.
Hanya pada saat pacaranlah ingin mencium pasangan perasaan begitu berdebar campur aduk antara takut dan bahagia. Dan saat pacaranlah cewek sok jaim ketika pacarnya pengen cium pipinya. Inilah momen-momen yang sayang untuk dilewati, boro-boro mesra-mesraan untuk mencium pipi aja hampir tidak pernah setelah kita sudah menikah.
" Kalo memang sudah cocok dan keluarga sudah merestui, mengapa harus ditunda?". Inilah kalimat yang seringkali terlontar dari mereka yang ingin menikah cepat. Ingat, jodoh tidak bisa kita tebak. Bukan hanya saat berpacaran saja suatu hubungan akhirnya harus kandas setelah sekian lama menjalin hubungan, namun kini banyak kita lihat di media tak sedikit pasangan menikah akhirnya harus berpisah karena beberapa alasan yang menurut mereka lebih baik tidak melanjutkan bahtera rumah tangganya ketimbang harus mempertahankannya.
Inilah justru seharusnya "Berpacaran" menjadi satu momen penting untuk saling mengenal karakter dan kepribadian masing-masing, mencocokkan kebiasaan dan mempererat ikatan yang ada pada keduanya. Dengan demikian diharapkan akan ditemukan pasangan langgeng dan tidak ada kata "Berpisah" saat sudah masuk pada hubungan yang sakral yakni pernikahan.
Berpacaran bertujuan untuk menambah kematangan dari keduanya sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah. Berpacaran selama beberapa tahun akan menghasilkan kehidupan pernikan yang lebih bahagia sebab saat berpacaran mereka telah melewati susah senang, konflik, terpaan dan godaan yang kesemuanya itu secara tidak langsung telah membentuk keduanya menjadi lebih matang dan lebih siap menjalani pernikahan.
Berbeda halnya dengan pasangan pernikahan yang belum pernah berpacaran sebelumnya, saat masuk pernikahan barulah mereka akan menghadapi goncangan, konflik, ketidak cocokkan dsb yang tanpa adanya pengalaman yang mencukupi dapat menyebabkan pasangan tersebut diambang perceraian.
Dengan berpacaran artinya kita memilki waktu untuk mengenal dan mengerti pasangan kita lebih lama. Meskipun semenjak awal kalian telah berkomitmen, namun kesempatan untuk menentukan apakah kekasihmu layak menemanimu hingga kepelaminan ataukah sebaliknya masih terbuka. Paling tidak kamu tidak akan menyesali dengan keputusanmu hidup bersama dengannya dalam sebuah ikatan perkawinan.
Itulah beberapa alasan mendasar bagi mereka yang memegang teguh betapa pentingnya momen berpacaran sebelum menjalin pernikahan.
Begitu pula dengan mereka yang lebih setuju dengan metode cepat nikah atau istilahnya menikah tanpa harus menjalani berpacaran terlebih dahulu, merekapun juga memiliki sederet alasan yang wajib kalian ketahui.
Bagi sebagian orang memiliki pacar bukanlah hal yang terlalu sulit namun tidak bagi sebagian yang lain. Buktinya disana ada banyak insan yang sulit mendapatkan kesempatan waktu untuk saling berbagi dengan lawan jenisnya, saling mencari kecocokan, dan saling memahami. Terlebih lagi waktu terus bergulir dan usiapun sudah tak lagi bisa di bilang muda.
Dari kondisi inilah seseorang yang tergolong sulit mencari pacar lebih memilih menikah cepat saat ada seseorang yang serius mendekatinya. Sebab berpacaran hanya akan membuatnya masuk pada persoalan yang lebih sulit dan takut akan gagal.
Hampir semua orang ingin punya pacar dan berpacaran. Tapi tahukah, menjaga keharmonisan hubungan tidaklah semudah saat menyatakan cinta. Silih berganti terpaan dan cobaan akan menggoyang bahtera cinta yang sayangnya tidak sedikit orang yang gagal mempertahankannya. Inilah alasan kedua mengapa seseorang ingin menikah cepat saat ada kesempatan didepan mata. Yakni orang2 yang telah sering kali gagal mempertahankan hubungan saat masih dalam status berpacaran, padahal dirinya ingin sekali membangun rumah tangganya. Daripada harus berpacaran terlebih dahulu dengan perasaan khawatir akan terjadi hal yang serupa yakni selalu berakhir dengan kegagalan.
Sekali dua kali merasakan perasaan sakit hati gara-gara ulah sang pacar mungkin hal yang biasa namun bila sakit itu selalu terjadi dan terjadi lagi maka seseorang tentu akan perfikir ulang untuk membangun hubungan berpacaran. Lebih baik tidak lagi berpacaran dan lebih memilih langsung menikah saat ketemu dengan seseorang yang sudah dirasa tepat dengan harapan hubungan akan lebih serius dan terhindar dari rasa sakit hati yang sering terulang pada hubungan-hubungan sebelumnya.
Muda-mudi jaman sekarang sudah terbiasa berpacaran, berboncengan motor sambil berpelukan, dan melakukan hal2 lain lebih dari itu. Artinya secara tidak langsung berpacaran merupakan suatu momen dua insan perempuan dan laki-laki telah terjerumus pada perbuatan maksiat yakni mulai dari perzinaan kecil hingga perzinaan berat ( Melakukan Persetubuhan).
Oleh karenanya agar tidak terjerumus pada kekhilafan dan kemaksiatan perzinaan lebih baik tidak berpacaran atau lebih baik langsung menikah agar apa2 yang kita lakukan dengan seseorang yang kita cintai dan sayangi halal dunia akhirat.
Kita ketahui semua agama mengajak kita melakukan hal baik dan melarang perbuatan dosa. Saya kurang tau penjelasan dari agama-agama lain. Setahu saya berpacaran masuk dalam perbuatan dosa menurut agama islam, hal ini didasarkan pada dalil-dalil berikut:
وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيْلاً٭سورة الإسراء 32
Alloh SWT berfirman : "Dan jangalah kalian dekat-dekat dengan zina, karena sesungguhnya zina itu kotor dan sejelek-jeleknya jalan" (Surat Al Isro' 32)
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَا مَعْشَرَ الْمُسْلِمِيْنَ اتَّقُوا الزِّنَا فَإِنَّ فِيْهِ سِتَّ خِصَالٍ ثَلاَثَةٌ فِى الدُّنْيَا وَثَلاَثَةٌ فِى الاۤخِرَةِ فَأَمَّا الَّتِى فِى الدُّنْيَا فَذِهَابُ بَهَاءِ الْوَجْهِ وَقْصُر الْعُمُرِ وَدَوَامُ الْفَقْرِ وَأَمَّا الَّتِى فِى اْلاۤخِرَةِ فَسُخْتُ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَسُوْءُ الْحِسَابِ وَعَذَابُ الاۤخِرَةِ٭رواه البيهقى
Dari Nabi SAW bersabda : "Wahai kaum muslimin, takutlah kamu sekalian pada zina sebab didalamnya ada 6 perkara (yang pasti ditetapi), 3 perkara di dunia dan 3 perkara di akhirot.
Adapun 3 perkara di dunia adalah hilangnya kewibawaan wajah, pendeknya umur dan kekalnya kefakiran.
Sedangkan 3 perkara di akhirot adalah murka Alloh yang Maha Barokah dan Maha Luhur, jeleknya hisaban dan siksa akhirot" (HR Baihaqi)
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيْهِمْ وَلاَ يَجْمَعُهُمْ مَعَ الْعَامِلِيْنَ وَيُدْخِلُهُمُ النَّارَ اَوَّلَ الدَّاخِلِيْنَ اِلاَّ اَنْ يَتُوْبُوْا وَمَنْ تَابَ تَابَ اللهُ عَلَيْهِ النَّاكِحُ يَدَهُ وَالْفَاعِلُ وَالْمَفْعُوْلُ بِهِ وَمُدْمِنُ الْخَمْرِ وَالضَّارِبُ وَالِدَيْهِ حَتَّى يَسْتَغِيْثَا وَالْمُؤْذِى جِيْرَانَهُ حَتَّى يَلْعَنُوْهُ وَالنَّاكِحُ حَلِيْلَةَ جَارِهِ٭رواه الإمام الحسان بن عرفة
Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW bersabda : "Ada 7 golongan yang tidak akan dilihat dan disucikan (dari dosa) oleh Alloh pada hari kiamat, dan mereka tidak Alloh kumpulkan bersama orang-orang yang beramal dan Alloh masukkan mereka ke neraka pertama kali, kecuali jika mereka mau bertobat, maka Alloh menerima taubat mereka :
1. Orang yang menikah dengan tangannya (onani/masturbasi),
2. Orang yang mengerjai dan dikerjai (bi-seksual),
3. Orang yang membiasakan minum khomr,
4. Orang yang memukul orang tuanya hingga kedua orang tuanya meminta tolong,
5. Orang yang menyakiti tetangganya sehingga tetangganya melaknatinya dan
6. Orang yang menikahi (menzinai) kehalalan (istri) tetangganya"
(HR Imam Hasan bin Arofah)
Ada loh sebagian orang yang mengatakan berpacaran itu ribet dan ngga praktis. Mungkin mereka beranggapan seperti itu karena melihat prosesnya yang memang tidaklah mudah, mulai saling pandang, saling kenalan, jatuh hati kemudian tembak-tembakan. Satu menyatakan cintanya dan yang lain menerimanya, selanjutnya mulailah sering saling sms, saling telphon, anter kesana, jemput disini, makan berdua dan sederet aktivitas lain yang super ribet.
Maka dari itulah mending langsung menikah ngga pake berpacaran, kan berpacaran juga belum tentu kita bisa mengenal pasangan kita secara pasti soalnya jarang orang akan nunjukin sifat aslinya pas ketemu sang pacar, yang ada cuma nampilin baeknya aja dan jeleknya mereka simpan dalem2 biar ga ketahuan pacarnya.
Dari beberapa resiko yang ada dalam berpacaran maka mencintai seseorang yang belum tentu menjadi milik kita adalah salah satunya.
Inilah resiko orang berpacaran, hal ini bagi sebagian orang menjadi momok yang sangat menakutkan. Bagaimana tidak saat kita sudah begitu mencintainya ternyata berakhir juga hubungan yang telah lama kita jalani, masa-masa berpacaran tinggal menjadi kenangan yang sia-sia.
Langsung menikah tanpa harus berpacaran lama adalah solusi tepat untuk menghindari hal tersebut. Dengan langsung menikah kita dapat fokus mencintai kekasih kita tanpa khawatir akan ditinggalkannya.
Tujuan berpacaran seharusnya memang untuk hal yang positif yakni mendapatkan kecocokan dalam banyak hal sehingga saat menikah nanti dapat terbentuk keluarga yang mawaddah warrohmah. Namun ternyata berpacaran tidak selalu menjadi hal yang positif ini tergantung dari komitmen masing-masing pribadi yang menjalaninya. Oleh karenanya ada yang mengatakan berpacaran itu penting dan ada juga berpacaran itu tidak penting dan lebih memilih menikah tanpa harus berpacaran.
Lantas apa saja alasan masing-masing atas pilihan mereka ini? Yuk kita simak bareng.
Penting Berpacaran Sebelum Menikah:
1. Akan Tercipta Kenangan
Hal-hal remeh dan tingkahnya yang lucu dapat membuat perasaan kita bahagia. Dan masih banyak lagi momen-momen indah yang hanya kita dapatkan dan rasakan saat kita masih berpacaran dengan kekasih kita.
2. Momen Romantis Bersama Pasangan
Pasangan yang telah menikah biasanya sudah tidak lagi romantis atau tidak seromantis dulu saat masih dalam status berpacaran. Oleh sebab itulah mereka yang setuju dengan berpacaran sebelum menikah sangat menyayangkan bila momen-momen ini terlewati gara-gara memilih untuk menikah secara langsung tanpa pacaran.
Hanya pada saat pacaranlah ingin mencium pasangan perasaan begitu berdebar campur aduk antara takut dan bahagia. Dan saat pacaranlah cewek sok jaim ketika pacarnya pengen cium pipinya. Inilah momen-momen yang sayang untuk dilewati, boro-boro mesra-mesraan untuk mencium pipi aja hampir tidak pernah setelah kita sudah menikah.
3. Untuk Mempererat Hubungan Saat Menikah
" Kalo memang sudah cocok dan keluarga sudah merestui, mengapa harus ditunda?". Inilah kalimat yang seringkali terlontar dari mereka yang ingin menikah cepat. Ingat, jodoh tidak bisa kita tebak. Bukan hanya saat berpacaran saja suatu hubungan akhirnya harus kandas setelah sekian lama menjalin hubungan, namun kini banyak kita lihat di media tak sedikit pasangan menikah akhirnya harus berpisah karena beberapa alasan yang menurut mereka lebih baik tidak melanjutkan bahtera rumah tangganya ketimbang harus mempertahankannya.
Inilah justru seharusnya "Berpacaran" menjadi satu momen penting untuk saling mengenal karakter dan kepribadian masing-masing, mencocokkan kebiasaan dan mempererat ikatan yang ada pada keduanya. Dengan demikian diharapkan akan ditemukan pasangan langgeng dan tidak ada kata "Berpisah" saat sudah masuk pada hubungan yang sakral yakni pernikahan.
4. Menambah Kematangan
Berpacaran bertujuan untuk menambah kematangan dari keduanya sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah. Berpacaran selama beberapa tahun akan menghasilkan kehidupan pernikan yang lebih bahagia sebab saat berpacaran mereka telah melewati susah senang, konflik, terpaan dan godaan yang kesemuanya itu secara tidak langsung telah membentuk keduanya menjadi lebih matang dan lebih siap menjalani pernikahan.
Berbeda halnya dengan pasangan pernikahan yang belum pernah berpacaran sebelumnya, saat masuk pernikahan barulah mereka akan menghadapi goncangan, konflik, ketidak cocokkan dsb yang tanpa adanya pengalaman yang mencukupi dapat menyebabkan pasangan tersebut diambang perceraian.
5. Memiliki Kesempatan Untuk Berfikir Ulang
Dengan berpacaran artinya kita memilki waktu untuk mengenal dan mengerti pasangan kita lebih lama. Meskipun semenjak awal kalian telah berkomitmen, namun kesempatan untuk menentukan apakah kekasihmu layak menemanimu hingga kepelaminan ataukah sebaliknya masih terbuka. Paling tidak kamu tidak akan menyesali dengan keputusanmu hidup bersama dengannya dalam sebuah ikatan perkawinan.
Itulah beberapa alasan mendasar bagi mereka yang memegang teguh betapa pentingnya momen berpacaran sebelum menjalin pernikahan.
Begitu pula dengan mereka yang lebih setuju dengan metode cepat nikah atau istilahnya menikah tanpa harus menjalani berpacaran terlebih dahulu, merekapun juga memiliki sederet alasan yang wajib kalian ketahui.
Inilah alasan mereka yang setuju nikah cepat tanpa harus berpacaran:
1. Sulit Mendapat pacar
Bagi sebagian orang memiliki pacar bukanlah hal yang terlalu sulit namun tidak bagi sebagian yang lain. Buktinya disana ada banyak insan yang sulit mendapatkan kesempatan waktu untuk saling berbagi dengan lawan jenisnya, saling mencari kecocokan, dan saling memahami. Terlebih lagi waktu terus bergulir dan usiapun sudah tak lagi bisa di bilang muda.
Dari kondisi inilah seseorang yang tergolong sulit mencari pacar lebih memilih menikah cepat saat ada seseorang yang serius mendekatinya. Sebab berpacaran hanya akan membuatnya masuk pada persoalan yang lebih sulit dan takut akan gagal.
2. Sering Mengalami Kegagalan Saat Berpacaran
Hampir semua orang ingin punya pacar dan berpacaran. Tapi tahukah, menjaga keharmonisan hubungan tidaklah semudah saat menyatakan cinta. Silih berganti terpaan dan cobaan akan menggoyang bahtera cinta yang sayangnya tidak sedikit orang yang gagal mempertahankannya. Inilah alasan kedua mengapa seseorang ingin menikah cepat saat ada kesempatan didepan mata. Yakni orang2 yang telah sering kali gagal mempertahankan hubungan saat masih dalam status berpacaran, padahal dirinya ingin sekali membangun rumah tangganya. Daripada harus berpacaran terlebih dahulu dengan perasaan khawatir akan terjadi hal yang serupa yakni selalu berakhir dengan kegagalan.
3. Seringkali Sakit Hati Saat Berpacaran
Sekali dua kali merasakan perasaan sakit hati gara-gara ulah sang pacar mungkin hal yang biasa namun bila sakit itu selalu terjadi dan terjadi lagi maka seseorang tentu akan perfikir ulang untuk membangun hubungan berpacaran. Lebih baik tidak lagi berpacaran dan lebih memilih langsung menikah saat ketemu dengan seseorang yang sudah dirasa tepat dengan harapan hubungan akan lebih serius dan terhindar dari rasa sakit hati yang sering terulang pada hubungan-hubungan sebelumnya.
4. Agar Tidak Terjerumus pada Kemaksiatan
Muda-mudi jaman sekarang sudah terbiasa berpacaran, berboncengan motor sambil berpelukan, dan melakukan hal2 lain lebih dari itu. Artinya secara tidak langsung berpacaran merupakan suatu momen dua insan perempuan dan laki-laki telah terjerumus pada perbuatan maksiat yakni mulai dari perzinaan kecil hingga perzinaan berat ( Melakukan Persetubuhan).
Oleh karenanya agar tidak terjerumus pada kekhilafan dan kemaksiatan perzinaan lebih baik tidak berpacaran atau lebih baik langsung menikah agar apa2 yang kita lakukan dengan seseorang yang kita cintai dan sayangi halal dunia akhirat.
5. Menghindari yang Dilarang Agama
وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيْلاً٭سورة الإسراء 32
Alloh SWT berfirman : "Dan jangalah kalian dekat-dekat dengan zina, karena sesungguhnya zina itu kotor dan sejelek-jeleknya jalan" (Surat Al Isro' 32)
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَا مَعْشَرَ الْمُسْلِمِيْنَ اتَّقُوا الزِّنَا فَإِنَّ فِيْهِ سِتَّ خِصَالٍ ثَلاَثَةٌ فِى الدُّنْيَا وَثَلاَثَةٌ فِى الاۤخِرَةِ فَأَمَّا الَّتِى فِى الدُّنْيَا فَذِهَابُ بَهَاءِ الْوَجْهِ وَقْصُر الْعُمُرِ وَدَوَامُ الْفَقْرِ وَأَمَّا الَّتِى فِى اْلاۤخِرَةِ فَسُخْتُ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَسُوْءُ الْحِسَابِ وَعَذَابُ الاۤخِرَةِ٭رواه البيهقى
Dari Nabi SAW bersabda : "Wahai kaum muslimin, takutlah kamu sekalian pada zina sebab didalamnya ada 6 perkara (yang pasti ditetapi), 3 perkara di dunia dan 3 perkara di akhirot.
Adapun 3 perkara di dunia adalah hilangnya kewibawaan wajah, pendeknya umur dan kekalnya kefakiran.
Sedangkan 3 perkara di akhirot adalah murka Alloh yang Maha Barokah dan Maha Luhur, jeleknya hisaban dan siksa akhirot" (HR Baihaqi)
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيْهِمْ وَلاَ يَجْمَعُهُمْ مَعَ الْعَامِلِيْنَ وَيُدْخِلُهُمُ النَّارَ اَوَّلَ الدَّاخِلِيْنَ اِلاَّ اَنْ يَتُوْبُوْا وَمَنْ تَابَ تَابَ اللهُ عَلَيْهِ النَّاكِحُ يَدَهُ وَالْفَاعِلُ وَالْمَفْعُوْلُ بِهِ وَمُدْمِنُ الْخَمْرِ وَالضَّارِبُ وَالِدَيْهِ حَتَّى يَسْتَغِيْثَا وَالْمُؤْذِى جِيْرَانَهُ حَتَّى يَلْعَنُوْهُ وَالنَّاكِحُ حَلِيْلَةَ جَارِهِ٭رواه الإمام الحسان بن عرفة
Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW bersabda : "Ada 7 golongan yang tidak akan dilihat dan disucikan (dari dosa) oleh Alloh pada hari kiamat, dan mereka tidak Alloh kumpulkan bersama orang-orang yang beramal dan Alloh masukkan mereka ke neraka pertama kali, kecuali jika mereka mau bertobat, maka Alloh menerima taubat mereka :
1. Orang yang menikah dengan tangannya (onani/masturbasi),
2. Orang yang mengerjai dan dikerjai (bi-seksual),
3. Orang yang membiasakan minum khomr,
4. Orang yang memukul orang tuanya hingga kedua orang tuanya meminta tolong,
5. Orang yang menyakiti tetangganya sehingga tetangganya melaknatinya dan
6. Orang yang menikahi (menzinai) kehalalan (istri) tetangganya"
(HR Imam Hasan bin Arofah)
6. Menganggap Berpacaran Tidaklah Praktis
Ada loh sebagian orang yang mengatakan berpacaran itu ribet dan ngga praktis. Mungkin mereka beranggapan seperti itu karena melihat prosesnya yang memang tidaklah mudah, mulai saling pandang, saling kenalan, jatuh hati kemudian tembak-tembakan. Satu menyatakan cintanya dan yang lain menerimanya, selanjutnya mulailah sering saling sms, saling telphon, anter kesana, jemput disini, makan berdua dan sederet aktivitas lain yang super ribet.
Maka dari itulah mending langsung menikah ngga pake berpacaran, kan berpacaran juga belum tentu kita bisa mengenal pasangan kita secara pasti soalnya jarang orang akan nunjukin sifat aslinya pas ketemu sang pacar, yang ada cuma nampilin baeknya aja dan jeleknya mereka simpan dalem2 biar ga ketahuan pacarnya.
7. Fokus Mencintai Pasangany Yang Pasti
Dari beberapa resiko yang ada dalam berpacaran maka mencintai seseorang yang belum tentu menjadi milik kita adalah salah satunya.
Inilah resiko orang berpacaran, hal ini bagi sebagian orang menjadi momok yang sangat menakutkan. Bagaimana tidak saat kita sudah begitu mencintainya ternyata berakhir juga hubungan yang telah lama kita jalani, masa-masa berpacaran tinggal menjadi kenangan yang sia-sia.
Langsung menikah tanpa harus berpacaran lama adalah solusi tepat untuk menghindari hal tersebut. Dengan langsung menikah kita dapat fokus mencintai kekasih kita tanpa khawatir akan ditinggalkannya.